"Diduga Oknum Pegawai Imigrasi Kolaborasi Dengan Calo"
BATAM - Biro jasa atau disebut calo pembuatan pasport di Batam membandrol jasa pembuatan pasport jutaan rupiah yakni Rp 1,5 juta - 3 juta hingga BAP mencapai Rp 5-6 juta. Pasalnya, para biro jasa/calo tersebut disinyalir kuat menyetor ke oknum petugas imigrasi dengan harga yang lumayan fantastis mahal, sehingga menyebabkan harga pembuatan pasport tersebut dibandrol dengan harga yang tinggi.
Parahnya lagi, informasi yang diperoleh tim pewarta dilapangan menyebutkan para pemohon paspor secara prosedur terkesan di persulit pada saat wawancara atau foto dengan pertanyaan-pertanyaan, dan syarat-syarat lainnya. Sementara, berkas pemohon melalui birojasa/calo, oknum petugas wawancara saat berfoto, oknum imigrasi memuluskannya.
Pantauan dan penelusuran tim media ini selama beberapa pekan terakhir hingga saat ini di kantor Imigrasi Unit Layanan Pasport Harbourbay, para biro jasa/calo lancar menjalankan aktivitasnya yang diduga mendapat rekomendasi dari oknum kantor Imigrasi Kelas I TPI Batam Center.
"Kalau yang mau foto disini (harbourbay-red) semua rekomendasi dari Batam Center bang," ungkap salah biro jasa, saat bincang-bincang di lokasi harbourbay, Rabu (7/12/2022).
Disinggung siapa oknum pegawai yang merekomendasikan kliennya untuk dibawa ke kantor Unit Palayanan Imigrasi Harbourbay, oknum birojasa tersebut enggan memberitahu.
"Itu privasi lah bang. Tapi setau saya, orang yang bermain di Imigrasi tidak satu pintu. Banyak pintulah, saya hanya dapat sedikit bang, ya cukup-cukup makanlah," ungkapnya, dalam bincang-bincang tim awak media ini mencari informasi.
Diwaktu bersamaan, ditempat berbeda. Tim pewarta media ini juga berbincang-bincang dengan 3 orang pemohon pembuat pasport yang baru saja didatangkan seseorang yang diduga oknum agen TKI untuk berfoto dikantor imigrasi harbourbay, dan mereka rencananya akan di berangkatkan ke Negara tetangga Malaysia.
"Dari Palembang naek pesawat pagi tadi, dijemput oleh orang satu kampung berinisial N. Kami di bawa langsung kesini (kantor Imigrasi harbourbay-red) untuk berfoto. Biaya pesawat dan biaya pembuatan pasport di tanggung oleh pak N, dan kami rencananya akan ke Malaysia," sebut salah satu pemohon, di depan kantor Imigrasi harbourbay.
Ditempat lain juga, salah satu calon pengurus paspor mengutarakan kekesalannya, karena selama 2 hari dirinya sudah mendatangi kantor Imigrasi Harbourbay untuk berfoto, akan tetapi masih di pending dengan alasan bahwa dirinya sudah pernah mengurus paspor di kampung halamannya.
"Saya sudah 2 hari ini datang kesini bang, semalam seharian disini tak jadi foto, hari ini sudah Poto dan sudah diambil sidik jari, tapi seketika saya disuruh pulang sama pegawai imigrasi yang di konter 3 itu, yang orang nya agak gendut dengan bicaranya yang tak enak/tak ada tatakrama main usir saja dengan alasan membalikkan layar komputer nya kepada saya, sambil berbicara ini lihat kamu sudah ada paspor dulu, kamu pulang, keluar, keluar sana keluar." Ujar pria yang berkulit hitam dengan menggunakan jacket merah itu.
Atas perlakuan pegawai di konter 3 itu, pria yang berdomisili di Dapur 12 Sagulung itu pun mengaku bahwa dirinya sudah mengeluarkan uang sebesar Rp 2,8 juta kepada oknum biro jasa/jasa yang mengurusnya.
"Jelas merasa rugi bang, soalnya saya sudah 2 hari tidak bekerja karena mau foto disini." Katanya, di depan ruko, tepatnya sebelah kanan kantor Imigrasi harbourbay.
Pemohon lainnya yang baru saja keluar dari gedung Imigrasi saat disambangi tim pewarta lainnya, mengaku bawah dirinya mendaftar pembuatan pasport melalui online secara prosedur, setelah mendapat jadwal untuk berfoto, dirinya pun di suruh pulang oleh oknum petugas imigrasi dengan alasan harus memiliki surat bukti bekerja.
"Saya lewat online urusnya dan yang diminta persyaratan nya KTP, KK, Ijasah/Akte. Sekarang malah minta surat bukti kerja, ada aja yang kurang, memanglah imigrasi ini ya, ada aja caranya untuk persulit kita" tuturnya sembari berjalan menuju parkiran motornya dengan wajah yang kesal/marah.
Sebelumnya, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Batam, Subki Miuldi saat dikonfirmasi akan maraknya aktivitas birojasa/calo di kantor Imigrasi di Batam, mengatakan agar tim pewarta media untuk memfoto oknum birojasa dan pegawai kanimnya.
"Siang pak..kalau Bapak liat ada oknum biro jasa foto saja pak orangnya dan pegawai kanimnya foto juga kirimkan ke saya..buat bukti kalau mereka sebagai oknum..saya tunggu foto2nya pak...biar sy panggil oknum biro jasa dab pegawainya...tks yaa," pungkas Subki, (11/10/2022) lalu.
Hingga berita ini diunggah Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Batam, Subki Miuldi belum merespon kembali konfirmasi yang dikirimkan tim awak media ini.
Editor red/tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar