BATAM - Sebanyak 5 warga Batam tertahan di perusahaan perkebunan sawit yakni PT TH Indo Plantation yang beralamat di Riau, kelima warga Batam tersebut yakni AH, JM, DS, AP, CH.
Kejadian ini pun sudah di fosting salah satu korban atas nama aku Ucup matepor di media sosial Facebook group Wajah Batam Hari Ini, Kamis (8/12/2023)kemarin.
Dalam postingannya, Ucup matepor sebegai berikut : Mohon izin min. Saya mau cari solusi . Saya dapat loker dari LKB. Keterangan di brosur ini ongkos di tanggung perusahaan. Tapi setelah kami bekerja di PT ini kami merasa tidak nyaman karena bertolak belakang dengan apa yg disampaikan oleh yang me rekrut kami. Setelah mengajukan surat risain kami di tuntut harus bayar ongkos berangkat sedangkan di brosur dituliskan ongkos ditanggung perusahaan. Kami tidak mau bayar jadi mereka menahan kami dsni untuk pembayaran ongkos berangkat dari Batam. Itu bagaimana kira2 solusinya saudara/i ? Kami tidak cukup biaya untuk melunasi biaya transportasi. Sedangkan biaya makan sudah tidak ada lagi.," Sebutnya.
Kemudian awak media ini pun mengkonfirmasi Ucup matepor melalui pesan masenger dan Whatshap. Ucup matepor. Begini kronologisnya.
"Awal ceritanya kami mendapat info loker dari media sosial yaitu LKB pada Oktober 2022, lalu.
Setelah kami mencari tahu tentang info loker itu, kami bertemu dengan orang yang merekrut dari Batam An Mustari yang beralamat di perum Genta 1.
Sebelum berangkat ke Pekanbaru saya sempat ngopi bareng dengan saudara Mustari menanyakan tentang pekerjaan disini.
Beliau telah berbohong dengan apa yang dia sampaikan ke saya dengan keadaan yang sesungguhnya disini pada 12 Nopember 2022.
Awalnya Saudara Mustari mengatakan seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan, dan setelah sampai di lokasi kerja info yang kami dapat seluruh biaya tersebut dibebankan kepada kami calon karyawan.
Setelah saya meminta data rincian biaya ongkos kami, saya melihat data tersebut telah dimanipulasi jumlahnya, disitu saya merasa ditipu dan kami memutuskan untuk resign.
Saat kami mengajukan resign, kami diharuskan membayar seluruh biaya rekrutan. Disitu saya tidak terima karena dari awal di brosur dikatakan biaya rekrutan ditanggung oleh perusahaan.
Dan saya meminta bertemu kepada manager di PT ini untuk mendapatkan keringanan, akan tetapi manager tidak merespon dan mewajibkan kami membayar seluruh biaya rekrutan yang telah dimanipulasi tersebut.
Jelas saya merasa keberatan karena kami telah ditipu. Dan sampai saat ini kami 5 orang rekrutan dari Batam masih tertahan di PT THIP ini.," Pungkasnya.
Hingga berita ini diunggah, Mustari selaku yang memposting loker di Medsos facebook dan memberikan janji-janji pada ke lima orang Batam tersebut, belum merespon konfirmasi awak media ini.
Editor red./Don.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar