KEPRI - LSM Kodat86 menyoroti anggaran belanja pengadaan alat kesehatan 'alkes' di Kabupaten Bintan yang diduga dimark-up harganya dengan anggaran hingga Rp. 14 Miliar. Pembekakan harga alkes itu tentu menguntungkan 'mafia alkes' yang menguasai anggaran selama ini.
"Pengadaan alkes ini semacam gurita yang menyelimuti pemerintah daerah. Meski beberapa daerah pernah bermasalah hukum, tapi tetap saja prakteknya jalan terus." kata Ketua Kodat86 Cak Ta'in Komari SS di Batam Center.
Menurut Cak Ta'in, praktek dugaan permainan alkes ini perlu dibongkar. Dugaan mark-up anggarannya terjadi di setiap proyek tersebut. "Ada beberapa item alkes di Pemkab. Bintan, dan setelah kita konsultasikan pada ahli kesehatan dan kita temukan harga pembanding, selisihnya cukup besar," jelas Cak Ta'in.
Diuraikan dalam temuan anggaran belanja modal alat kedokteran radiodiagnostic - alat kesehatan radiologi USG1 senilai Rp. 2.506.776.012,- sementara dari pembanding harga maksimal Rp. 1,5 miliar. Ada juga anggaran belanja alat kesehatan ECHO 1 unit, OCT 1 unit dan Treadmell 1 unit senilai Rp. 4.961.656.755,- dengan pecah anggaran yakni Rp. 392.898.080,-; Rp. 2.297.167.484,-; dan Rp. 2.271.591.191,-;
"Anggap saja angka terendah itu untuk beli satu unit treadmill senilai Rp. 392.898.080,- itu barangnya seperti apa? Sementara yang seharga Rp 20 juta hingga Rp. 30 juta itu sudah sangat bagus," papar Cak Ta'in.
Beberapa pos anggaran lainnya yang juga tidak wajar angkanya yakni pengadaan USG 2D digital Puskesmas PONED senilai Rp. 796.022.100,- pengadaan alat antropometri seperti timbangan digital + alat pengukur tinggi badan, timbangan bayi digital + tas, dan alat pengukur lila senilai Rp. 461.216.000,-
Yang juga fantastis belanja alat kedokteran anak - penguatan penurunan AKI-AKB-alat kesehatan NICU untuk RSUD Bintan yakni antara lain: baby incubator 3 unit, blanked warmer (NICU) 1 unit, C-PAP 1 unit, infant warmer 10 unit, infus pump 5 unit, infus farmer 2 unit, patien monitor (NICU) 3 unit, phototerapy (unit terapi sinar) 1 unit, suction pump 1 unit, syring pump 5 unit, dan ventilator invasif (NICU) 1 unit. "Total anggaran nya sebesar Rp. 4.997.231.286,-." ujar Cak Ta'in.
Termasuk anggaran belanja modal alat kesehatan kedokteran umum untuk RSUD Bintan dengan spesifikasi pekerjaan BOR senilai Rp. 644.600.000,-
"Total anggaran untuk belanja alkes itu berjumlah Rp. 14.367.502.053,- yang peserta lelang pasti terbatas karena pekerjaan spesifik bidang kesehatan. Ini semacam gurita yang perlu dibongkar siapa mafianya," tambah Cak Ta'in. ***
Red/pres rilis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar