JAKARTA - Kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali datang dari perusahaan 3M Co, manajemen perusahaan ini menyatakan akan melakukan PHK kepada 2.500 pekerja manufaktur. Keputusan itu diambil setelah pihaknya melaporkan terjadi penurunan laba bersih.
3M Co adalah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang berbisnis di bidang industri, keselamatan pekerja, perawatan kesehatan, dan barang konsumen termasuk notebook, pembersih udara, dan respirator.
CEO 3M Mike Roman mengatakan permintaan konsumen turun lebih cepat pada Desember 2022 karena belanja pelanggan lesu saat memasuki musim liburan. Hal itu membawa sahamnya turun 4,7% menjadi US$ 116,79 dalam perdagangan premarket.
"Kami memperkirakan tantangan ekonomi makro akan bertahan di 2023," kata Roman dikutip dari CNBC, Rabu (25/1/2023).
3M sudah memproyeksikan penjualan masih akan turun 6% sampai 2% tahun ini karena terdapat penurunan penjualan respirator sekali pakai dan keluarnya perusahaan dari pasar Rusia.
Pengeluaran konsumen yang lebih rendah dari perkiraan di tengah tekanan inflasi telah menggerogoti penjualan 3M. Perusahaan hanya berhasil mengantongi pendapatan sekitar US$ 5,30 miliar pada 2022.
"Saat permintaan melemah, kami menyesuaikan output manufaktur dan mengendalikan biaya, yang memungkinkan kami meningkatkan tingkat inventaris," tutur Roman.
3M melaporkan laba US$ 2,28 per saham, lebih rendah dibandingkan dengan laba US$ 2,45 per saham pada tahun sebelumnya.
Sumber : https://finance.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar