Ilustrasi/net. |
BATAM - Kejadian bunuh diri kembali lagi di PT McDermott Batam, karyawan perusahaan ternama di kota Batam ini diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di lokasi perusahaan. Senin (6/2) malam.
Menurut informasi yang diperoleh, karyawan berinisial HS berdomisili di Tanjung Uma, Lubuk Baja. Belum diketahui pasti apa penyebab korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Menanggapi kejadian itu, Ketua LSM Kodat86 Cak Ta'in Komari SS mengatakan penegak hukum harus transparan dalam mengungkap kejadian dugaan karyawan bunuh diri di PT McDermott tersebut.
"Minta diproses hukum dan terbuka informasi nya... Hasil olah TKP dari aparat hukum juga perlu disampaikan ke publik, tidak perlu ada yang ditutup-tutupi" ujar Ta'in pada awak media ini, sekitar pukul 22.30 wib, melalui pesan singkat WhatsApp.
Mantan Dosen Unrika itu pun menyangkan manajemen perusahaan yang tidak mengizinkan wartawan meliput ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
"Melarang wartawan meliput itu termasuk menghalang-halangi kerja jurnalistik - masuk delik hukum UU No. 40 tentang Pers...!," Tegasnya.
Mendapat informasi akan kejadian tersebut, awak media ini melakukan konfirmasi ke UPT Pengawasan Disnaker Batam. "Nanti saya cek dulu, yang pastinya informasi bukan lakakerja, tapi bunuh diri," ujar Aldi Admiral selaku Kepala UPT Wasnaker Batam, Selasa (7/2/2023) esok paginya, sekitar pukul 07.33 wib.
Dikutip dari metro.batampos.co.id, jasad HS pertama kali ditemukan oleh rekannya pada pukul 21.40 WIB di area scaffolding. Saat ditemukan, warga Tanjunguma, Lubukbaja itu mengenakan wearpack dan tergantung dengan seutas tali tambang nilon.
Kapolsek Batuampar, Kompol Salahuddin mengatakan HS ditemukan pekerja lainnya saat sedang melakukan penyemprotan disinfectan di kawasan perusahaan.
“Yang menemukan pekerja lainnya. Langsung dilaporkan dan kita langsung ke lokasi,” ujar Salahuddin.
Selain jasad HS, di lokasi polisi menemukan bangku yang digunakan untuk menopang kakinya saat bunuh diri.
“Kita lakukan olah TKP, dan saat itu keluarga korban juga datang ke lokasi,” katanya.
Dari pemeriksaan dan keterangan pihak keluarga, kata Salahuddin, motif bunuh diri tersebut karena faktor ekonomi. Dugaan, HS tengah terlilit hutang.
“Motifnya karena ekonomi, sehingga terlilit hutang,” tegasnya.
Sementara itu kasus dugaan karyawan bunuh diri sebelumnya terjadi pada tanggal 9 Juni 2022, lalu. Korban bernama Jaka Triadmaja Sembiring (22) dan jasadnya ditemukan, Jumat (10/6/2022).
Kasat Polair Polresta Barelang, Kompol Dwi Ramadhanto menyebut jika Jaka Triadmaja Sembiring tewas diduga bunuh diri.
Ini diperkuat dari rekaman CCTv milik perusahaan yang disaksikan polisi.
“Kami menduga yang bersangkutan bunuh diri. Dia melompat ke laut setelah memanjat pagar proyek,” beber Dwi Ramadhanto, Jumat(10/5/2022).
Dwi menambahkan jika posisi Jaka ketika itu sedang tidak bekerja alias masuk waktu istirahat.
Dalam rekaman kamera pengawas terlihat jika ia pergi dan memanjat pagar lalu melompat ke laut.(tribunbatam.id)
Hingga berita ini diunggah, manajemen PT McDermott Batam belum dikonfirmasi.
Editor red.
Liputan Don.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar