JAKARTA - Produsen kedirgantaraan asal Amerika Serikat (AS), Boeing, berencana memangkas sekitar 2.000 karyawan kerah putih atau profesional di bidang keuangan dan sumber daya manusia pada tahun ini.
Bulan lalu, perusahaan yang berbasis di Arlington, Virginia, ini mengumumkan akan mempekerjakan 10.000 pekerja pada tahun 2023 setelah mempekerjakan 15.000 orang pada tahun 2022. Namun, beberapa posisi dukungan akan dipotong.
Perusahaan mengonfirmasi laporan Seattle Times pada Senin (6/2/2023) bahwa mereka mengharapkan "pengurangan sekitar 2.000 [pekerja] tahun ini, terutama di bidang keuangan dan SDM melalui kombinasi pengurangan dan PHK."
Boeing juga mengonfirmasi bahwa mereka mengalihdayakan sekitar sepertiga dari pekerjaan tersebut ke Tata Consulting Services di India.
"(Boeing) akan terus menyederhanakan struktur perusahaan kami," kata Boeing, seperti dikutip Reuters.
Tahun lalu, Boeing mengatakan akan memangkas sekitar 150 pekerjaan keuangan di AS untuk menyederhanakan struktur perusahaannya dan memfokuskan lebih banyak sumber daya ke manufaktur dan pengembangan produk.
Sejak 2020, Boeing memang telah memangkas para pekerjanya. Pada April 2020, perusahaan ini melakukan PHK pada 10% karyawannya.
Menurut sumber AFP setidaknya ada 7.000 pekerja yang akan terpengaruh, dari total 160.000 karyawan di seluruh dunia.
Pada Mei 2020, perusahaan memangkas 12.000 pekerjanya di Negeri Paman Sam. Sebanyak 6.770 karyawan disebut sudah mengajukan PHK secara sukarela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar